RAPIM POLRI 2013
Kepala
Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal
Oegroseno ingin mengaktifkan kembali program Satu Desa Satu Polisi.
Program tersebut, menurut Oegroseno, ialah untuk mencegah terjadinya konflik di suatu wilayah.
"Saya
menginginkan tidak ada konflik, tapi optimalisasi saya maksimalkan.
Saya harus isi satu desa, satu polisi. Tahun 2013 ini harus terisi,"
ujar Oegroseno seusai penutupan rapat pimpinan Polri di Sekolah Tinggi
Ilmu Kepolisian.
Selain itu, pendekatan pada masyarakat sebagai
upaya preventif juga dilakukan. Oegroseno mencatat, Indonesia memiliki
76.000 desa sehingga ada 76.000 polisi yang diturunkan dan dapat siaga
24 jam.
Satu kepolisian yang akan ditempatkan di wilayah tersebut
diharapkan dapat mendeteksi lebih awal ancaman terjadi konflik. Ancaman
itu pun segera diatasi hingga tidak terjadi konflik horizontal yang
kerap terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Para aparat kepolisian itu
pun akan diberi pelatihan lebih dahulu.
"Sekarang strategi kita
ciptakan supaya tidak ada konflik. Kita lihat selama ini yang terjadi
kan konflik duluan, baru aparat datang. Kita harapkan sejak awal, sejak
kedengaran ada ancaman di dearah, polisi sudah mulai menangani,"
terangnya.
Untuk diketahui, program ini telah ada sejak beberapa
tahun sebelumnya. Namun, Satu Polisi Satu Desa ini tidak berjalan dengan
baik. Konflik antarwarga pun terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
Konflik pada umumnya dipicu kesalahpahaman antarwarga dan memakan korban
jiwa.
SUMBER : HUMAS POLRI
Tidak ada komentar